“Pembunuhan Snowtown”, atau lebih dikenal sebagai Pembunuhan Barel Tubuh, adalah serangkaian pembunuhan yang dilakukan oleh John Bunting, Robert Wagner, dan James Vlassakis antara Agustus 1992 dan Mei 1999. Pembunuhan tersebut dilakukan di dan sekitar Adelaide, Australia Selatan . Pembunuh keempat, Mark Haydon, dihukum karena membantu dan bersekongkol dalam pembuangan jenazah. Persidangan ini merupakan salah satu persidangan terpanjang dan terpopuler dalam sejarah hukum Australia. Sebagian besar mayat ditemukan dalam tong di brankas bank yang ditinggalkan di Snowtown, di mana pers menyebutkan nama pembunuhan tersebut. Selain itu, sebagian besar korban bukan berasal dari kota Snowtown, yang berjarak sekitar 140 kilometer sebelah utara Adelaide.
Meski motif pembunuhannya tidak jelas, para pembunuh yang dipimpin oleh Bunting meyakini bahwa korbannya adalah pedofil, homoseksual, atau “lemah”. Bagi beberapa korban, pembunuhan didahului dengan penyiksaan dan upaya dilakukan untuk mengetahui identitas korban, pembayaran jaminan sosial dan rekening bank.
Pelaku utama pembunuhan tersebut adalah John Bunting. Dia terbukti telah membunuh semua korban yang terdaftar kecuali satu bernama Suzanne Allen. Dalam sebuah laporan yang ditugaskan oleh Rumah Sakit Broadmoor Inggris, psikiater forensik Profesor Kevin Howells menyimpulkan bahwa Bunting adalah seorang pembunuh psikopat yang mendapatkan kepuasan dengan menyiksa dan membunuh korbannya. Howells juga mengaku Bunting tidak punya perasaan atau empati terhadap korbannya. Saat remaja, ia juga dikenal sebagai seorang neo-Nazi yang membenci kaum homoseksual dan homoseksual.
Pembunuhan yang Dilakukan Snowtown Murders Makin Sadis
Ide Bunting dipengaruhi oleh seorang temannya bernama Robert Wagner. Setelah pertemuan pada tahun 1991, Wagner setuju untuk membantu Bunting membunuh banyak pedofil dan homoseksual. Selain Wagner, aktor lain yang sukses terpengaruh Bunting adalah James Spyridon Vlassakis. James tinggal satu atap dengan Bunting, ibu dan saudara tirinya. Bunting mengajak mereka turun dan membunuh korban Bunting.
Beberapa korban pembunuhan dipilih berdasarkan wasiat John Bunting. Alasan utama pembunuhan tersebut adalah karena korbannya adalah pederast. Tuduhan tersebut berdasarkan bukti nyata atau rumor yang beredar. Korban lainnya dibunuh karena Bunting tidak menyukai orang gemuk, pecandu narkoba, atau gay. Korbannya pun berasal dari kalangan sahabat atau kenalan Bunting. Selain pembunuhan, kelompok pembunuh juga merampas uang korban dan dana jaminan sosial, padahal korban sudah meninggal dunia. Secara total, sekitar $97.200 dikumpulkan dari pencurian tersebut.
Bunting dan kawan-kawan dibunuh dengan berbagai peralatan, antara lain pisau, gergaji, senjata bermata dua, bahkan tali. Selain itu, ada beberapa kasus korban meninggal karena sengatan listrik pada alat kelamin dan bagian tubuh sensitif lainnya. Laporan seorang ahli patologi kemudian mengungkapkan bahwa penyiksaan berkepanjangan dilakukan dengan menggunakan alat sehari-hari seperti forsep dan forceps.
Korban, seperti Ray Davies, diikat dengan tali dan tuas ban. Dia disiksa selama beberapa hari, termasuk memukuli alat kelaminnya dan meremukkan jari kakinya dengan tang. Sementara korban bernama Frederick Brook tersengat listrik hingga penis dan buah zakarnya. Bunting pun mengarahkan kembang api langsung ke penisnya. Sementara itu, Bunting dan Wagner memanggang dan memakan sepotong daging korban ke-11, David Johnson.
Baca Juga : Menguliti Mayat Manusia, Pembunuhan Sadis yang Dilakukan Edward Gein
Mayat pertama ditemukan pada tahun 1994. Nama korban tewas adalah Clinton Tezzie. Pada tahun 1997, polisi menemukan mayat yang diidentifikasi sebagai Thomas Tevilyan. Kemudian, penyelidikan polisi atas hilangnya Elizabeth Haydon akhirnya membawa mereka ke Snowtown, dan pada tanggal 20 Mei 1999, polisi Australia Selatan menemukan sisa-sisa delapan korban dalam enam tong plastik di brankas bank bekas. Pada tanggal 21 Mei 1999, polisi menangkap Bunting, Wagner, Vlassakis, dan Haydon berdasarkan keterangan saksi mata pembunuhan terakhir.
Persidangan Bunting dan Wagner berlangsung hampir dua belas bulan, yang terlama dalam sejarah hukum Australia Selatan. Pada bulan Desember 2003, Bunting dihukum atas sebelas pembunuhan dan Wagner atas sepuluh pembunuhan, di mana dia mengakui hanya tiga pembunuhan. Vlassakis mengaku bersalah atas empat tuduhan pembunuhan. Pada tahun 2004, Haydon dihukum atas lima tuduhan aksesori pembunuhan (dua di antaranya dia akui). Bunting kemudian dijatuhi hukuman 11 hukuman seumur hidup berturut-turut tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat. Sedangkan Wagner divonis 10 hukuman seumur hidup. Selain itu, Vlassakis dijatuhi hukuman empat hukuman seumur hidup berturut-turut dengan hukuman penangguhan 26 tahun dan Haydon dijatuhi hukuman 25 tahun tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat selama 18 tahun.